Dunia musik adalah sebuah panggung universal di mana dedikasi dan kreativitas menjadi kunci utama. Semangat ini belum lama ini terlihat dalam sebuah pergelaran di Kohima, sekaligus mengingatkan kita pada perjalanan panjang para musisi di tanah air yang telah melahirkan karya-karya tak lekang oleh waktu.
Pentingnya Dedikasi dan Latihan
Institut Musik De Operettas di Kohima baru saja menggelar resital tahunan keenam pada 14 September lalu di RCEMPA, Jotsoma. Mengusung tema “The Art of Music Creation” atau Seni Penciptaan Musik, acara ini menjadi panggung bagi para guru dan siswa untuk menampilkan koleksi karya musik orisinal ciptaan mereka.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Vesato Theluo, Direktur Pelaksana Nagaland College of Music and Fine Arts, sebagai tamu istimewa. Dalam sambutannya, Theluo menekankan bahwa bakat musik yang dimiliki banyak orang baru dapat bersinar secara maksimal melalui dedikasi dan latihan.
“Satu-satunya perbedaan antara bakat mentah dan pencapaian luar biasa adalah latihan dan penyempurnaan,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas dalam musik. “Jika seseorang ingin menjadi musisi yang baik, satu-satunya jalan adalah melalui latihan, latihan, dan sekali lagi latihan.” Menurutnya, penampilan yang terlihat mudah dan tanpa cela di atas panggung sebenarnya adalah hasil dari dedikasi dan kerja keras selama bertahun-tahun. Prinsip disiplin ini, lanjutnya, tidak hanya vital dalam seni musik, tetapi juga berlaku di setiap profesi dalam kehidupan.
Sebuah Puncak dari Kerja Keras
Direktur institut, Surhuveyi Tetseo, menambahkan bahwa resital tahun ini menampilkan 14 komposisi orisinal dan 3 aransemen yang dibawakan oleh para guru dan siswa. Ia menyambut para hadirin dan menyatakan bahwa acara ini merupakan puncak dari persiapan dan kerja keras selama berbulan-bulan. “Acara ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan semangat mereka terhadap musik,” kata Tetseo.
Gema Dedikasi di Panggung Musik Tanah Air
Semangat dan prinsip kerja keras seperti ini juga tecermin dalam perjalanan banyak musisi di Indonesia. Perjalanan panjang yang didasari oleh disiplin dan kreativitas pada akhirnya melahirkan karya-karya yang terus dikenang. Salah satu contohnya dapat dilihat dari karya grup musik Tipe-X, yang sering dijuluki sebagai pelopor musik ska di tanah air.
Perjalanan musikal mereka terangkum dalam sebuah album kompilasi bertajuk “A Journey” yang dirilis pada tahun 2007. Album ini tidak hanya berisi lagu-lagu terbaik mereka, tetapi juga menjadi penanda eksistensi dan dedikasi mereka di industri musik Indonesia.
“Genit”: Cerminan Perjalanan Musikal Tipe-X
Salah satu lagu populer yang terdapat dalam album tersebut adalah “Genit”. Lagu ini, dengan irama ska yang khas dan enerjik, menjadi bukti kemampuan Tipe-X dalam menciptakan musik yang digemari lintas generasi. Liriknya yang menggambarkan seseorang dengan senyum manis dan gerak-gerik menggoda menunjukkan kreativitas mereka dalam mengangkat tema-tema keseharian menjadi sebuah lagu yang menarik.
Kehadiran lagu seperti “Genit” dalam album kompilasi terbaik menunjukkan bahwa sebuah karya musik yang matang adalah buah dari proses panjang, sama seperti semangat yang ditunjukkan oleh para siswa di Institut Musik De Operettas. Baik di panggung resital maupun di kancah musik profesional, dedikasi pada proses kreatif tetap menjadi fondasi utama.