Lagu “Cinderella” dari band Radja mengisahkan sebuah cerita yang telah dikenal luas, namun disajikan dengan nuansa yang segar dan memikat. Lagu ini menggambarkan perjalanan seorang gadis cantik yang menghadapi berbagai cobaan dalam hidupnya. Penuh dengan dera dan siksa, ia tetap bertahan meskipun hidupnya tidak selalu mudah.
Suatu hari, kabar tentang pesta kerajaan tiba. Pangeran sedang mencari permaisuri, dan pesta tersebut menjadi kesempatan emas bagi Cinderella. Ia pun datang ke pesta dengan menggunakan kereta kencana, simbol status dan kemewahan yang menonjolkan kedatangannya. Sepatu kaca yang dikenakannya semakin mempercantik penampilannya, menarik perhatian semua orang yang hadir di pesta itu. Semua mata terpana melihat kecantikannya, dan pangeran langsung jatuh cinta padanya.
Namun, seperti kisah aslinya, waktu terus berjalan, dan saat lonceng berbunyi, Cinderella harus pergi. Momen ini menambah ketegangan dalam cerita, memperlihatkan betapa rapuhnya kebahagiaan yang dirasakan dalam pesta tersebut. Lagu ini menggambarkan betapa singkatnya momen kebersamaan mereka, dan betapa cepatnya Cinderella harus meninggalkan segalanya.
Lagu ini juga terus mengulang bagian di mana Cinderella tiba dengan kereta kencana dan sepatu kaca, memperkuat citra visual gadis yang menjadi pusat perhatian. Sepatu kaca yang dikenakannya menjadi simbol utama dalam lagu ini, menekankan pentingnya penampilannya yang memikat dan membuat pangeran tak bisa berpaling darinya.
Secara keseluruhan, lagu “Cinderella” dari Radja adalah sebuah interpretasi modern dari kisah dongeng klasik yang telah lama kita kenal. Dengan lirik yang sederhana namun penuh emosi, lagu ini berhasil menghidupkan kembali cerita Cinderella yang romantis, menghadirkan perpaduan antara kegembiraan dan kesedihan. Lagu ini juga mengingatkan kita bahwa cinta sejati, meskipun kadang datang dalam momen yang singkat, dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan abadi